Chrome Pointer -->

Iklan Billboard 970x250

MENGENAL TUHAN DALAM PRESFEKTIF FILSAFAT, ISLAM DAN SAINS

Iklan 728x90

MENGENAL TUHAN DALAM PRESFEKTIF FILSAFAT, ISLAM DAN SAINS

 MENGENAL TUHAN DALAM PRESFEKTIF FILSAFAT, ISLAM DAN SAINS

 Muhammad Fikruzzaman Makarim, Liyanimatus Solehah

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Kegurun

Universitas Negeri Sunan Kalijaga

E-mail: liyaniatussholihah@gmail.com

         fikruzzaman11@gmail.com

 

ABSTRACK

There are many ideas that discuss about god, and all of them hold fast with their respective urges. There are those who argue that God is almighty, one way or another there are still many who issue the idea of ​​god. This study discusses the concept of God in three views, the first is with a philosophical idea represented by deism, panentheism and monotheism, then the second is an idea according to an Islamic viewpoint and the third is according to science. This study uses a descriptive method derived from study literature from journals regarding this research. In issuing an idea from the three there is a similarity in issuing an idea, there is also a conflict with each other in issuing an idea.

Keywords: God, Philosophy, Islam, Science.

 

ABSTRACK

                        Terdapat banyak gagasan yang membahas tentang tuhan, dan seluruh dari mereka memegang teguh dengan gegesanya masing-masing. Ada yang berpendapat bahawa tuhan itu maha agung, maha satu dal lainya masih ada banyak lagi yang mengeluarkan gagasan tentang tuhan. Penelitian ini membahas konsep tuhan dalam tiga pandangan, panydangan pertama yaitu dengan gagasn filssafat yang di wakili oleh deisme, panenteisme dan monoteisme, kemudian yang kedua gagasan menurut pandangan islam danyang ketiga menurut sains. Penelitian ini menggunakan metode diskriptif yang berasal dari study literature yang berasal dari jurnal yang berkenaan tentang penelitian ini. Di dalam mengeluarkan gagasan dari ketiganya ada sebuah persamaan dalam mengeluarkan gagasan ada juga yang bertentangan satu sama lain dalam mengeluarkan sebuah gagasan.

Kata kunci: Tuhan, Filsafat, Islam, Sains.

PENDAHULUAN

            Berbagai pandangan tentang tuhan sangatlah banyak yang saling meyakini keyakinanya masing-masing dan saling membenarkan apa yang dia yakini, ada juga yan tidak percaya dengan adanya tuhan maupun alam ghoib, sebagian dari mereka ada juga yang berpendapat bahwaa tuhan adalah alam semesta itu sendiri. Dan beberapa pendapat ada yang mengemukakan pendapatnya masing-masing tentang tuhan.

            Maka dari itu pembahasan tentang tuhan di artikel ini di bagi menjadi 3 bagian 1.pendapat tentang tuhan menurut filsafat yang di wakili oleh deisme, panenteisme dan monoteisme 2. Menurut agama yang di wakili oleh agama islam 3.kemudian pendapat menurut teori sains. Dari ketiga bagian di atas memiliki pendapat tentang tuhan dari segi sifat yang di miliki, bentuk sosok tuhan dan keberadaan tuhan. Ada yang mengemukakan bahwa tuhan maha agung ada juga yang mengemukakan bahwa tuhan menyatu dengan alam dan apa yang di ciptakanya.

            Memberikan pencerahan tentang tuhan dari beberapa presfektif, dan memperuas penggetahuan tentang tuhan tidak hanya menurut agama saja tetapi ada pendapat menurut filsafat yang ada di zaman yang lampau bahkan masih ada sampai sekarang. Tidak hanya itu kita melihat juga pandangan sains terhadap adanya tuhan menurut teori-teori yang ada di sains.

            Kemudian dari penjelasan singkat yang ada di atas kami batasi dengan  pembahasan sebagai berikut, sejarah dan latar belakang berdirinya deisme, panenteisme, monoteisme dan islam, pandangan filsafat, islam dan sains terhadap adanya tuhan. Dari rumusan masalah yang ada maka kami membuat penelitian ini yang membahas tentang tuhan dari berbagai presfektif.

STUDY LITERATURE

            Filsafat merupakan sebuah pengetahuan kuno yang berasal dari yunani di mana filsafat itu lahir di karenakan adanya pengetahuan dari barat, yang kemudian pada abad ke-17 filsafat pisah dengan ilmu. Filsafat adalah dasar-dasar ilmu pengetahuan yang ada itu sendiri. Filsafat ketuhanan ialah cara berfikir tentang adanya tuhan dengan menggunakan akal budi. (noor, 2017)dan pembahasan yang ada pada artikel ini filsafat di di terangkan oleh tiga teori yaitu disme, panenteisme dan monoteisme.

            Deisme secara etimologi di ambil dari bahasa yunani yaitu deus yang memiliki arti tuhan yang memiliki kesamaan arti dengan kata “theos” yang memiliki arti tuhan. Para pengemuka filsufat di inggris membedakan kata deus dengan theos untuk membedakan dengan para filsuf naturalisme prancis (Muzammil, 2015). Kemudian paneteisme  tidak jauh beda dengan deisme sama berasal dari bahasa yunani yang memiliki arti semua di dalam tuhan. Seelah di ketahui pengertian tentang deisme dan peneteisme kemudian kita beranjak ke pengertian monoteisme, dan moneteisme itu ssendiri secara etimologi di ambil dari bahasa yunani yang berasal dari dua kata yaitu monos yang memiliki arti tunggal, satu ataupun esa kemudian kata theos yang memiliki arti tuhan dan jika kita gabungkan maka monoteisme memiliki makna tuhan yang tunggal.

            Al islam secara etimologis bermakna al inqiyat yang memiliki arti tunduk, kata islam berasal dari kata salama yang berarti selamat yang kemudian terciptalah kata aslama yang memiliki arti menyerahkan diri, patuh atau tunduk (jamal, 2011). Dari kata lain seorang yang beragama islam berarti dia siap patuh, tunduk dan menyerahkan diri kepatda allah SWT. Secara terminologis Islam adalah agama wahyu  berlandasan tauhid atau keesaan tuhan yang di turunkan oleh Allah SWT kepada nabi Muhammad SAW sebagai utusan allah yang terakhir dan berlaku bagi semua umat manusia yang ada di dunia.

            Sains secara etimologi di ambil dari bahasa arab yaitu kata alima- yaklamu-ilman yang memiliki arti memahami secara benar-benar atau bisa juga di artikan dengan pengetahuan. Ketika kita melihat dari presfektif bahasa inggris sains adalah science yang memiliki arti to know atau memahami/ memahami. Sains menurut arti leksikalnya adalah pengetahuan pada suatu bidang yang di susun oleh suatu sistem menurut metodelogi tertentu yang dapat di gunakan untuk menerangkan gejala-jejala tertentu di bidang pengetahuan. Namun sains menurut terminologi adalah kumpulan pengetahuan yang memiliki ciri dan sifat tertentu.


LANDASAN TEORI

DEISME

Menurut deisme tuhan merupakan pencipta alam semesta namun tidak ikut campur atas terjadinya apa yang ada di alam semesta. Deisme meyakini bahwa tuhan yang menciptakan hukum-hukum yang ada di alam semesta tetapi tuhan tidak ikut campur berjalanya alam semesta (Muzammil, 2015)

PANENTEISME

Menurut panenteisme tuhan merupakan alam semesta itu sendiri, panteisme memposisikan tuhan sebagai suatu kekuatan yang ada di dalam ciptaan, dan tempat kuasa atas semesta (ja'far, 2010)

MONOTEISME

            Penganut monoteisme mengakui bahwasanya tuhan ada satu dan tidak berwujud memiliki pribadi, sumber dari segala moral. Menurut konsep ini tuhan secara radikal ontopologis di anggap berbeda dengan dunia (arijal, 2015)

ISLAM

            Dalam konsep islam meyaikini adanya tuhan yang memiliki dzat maha tinggi yang maha esa, pencipta yang maha kuat dan maha tau, yang abadi, penentu takdir dan hakim bagi alam semesta. (syafieh & i, 2016)

METODE PENELITIAN

JENIS PENELITIAN

Metode pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu dengan cara melakukan study literatur untuk mendapatkan suatu data yang di butuhkan dalam penelitian ini.  Dalam penelitian ini juga menggunakan data sekunder yang di dapatkan dari beberapa buku bacaan dan jurnal yang bersangkutan dengan pemahasan penelitian.

METODE PENGUMPULAN DATA

            Dalam mendapatkan data yang di butuhkan di lakukan sebuah study literatur tehadap beberapa buku referensi  yang di jadikan sebagai sumber sebagai berikut (syukwansyah, 2016):

1.      Buku teks yang di tulis dengan rapih yang di terbitkan oleh beberapa publiser terpercaya.

2.      Jurnal, sebuah artikel penelitian yang telah di tulis oleh seseorang.

 

BACA JUGA: ARTIKEL PERAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR’AN (TPA) DALAM MENDIDIK KARAKTER ANAK

HASIL DAN PEMBAHASAN

A.       SEJARAH DAN LATAR BELAKANG  BERDIRINYA DEISME, PANTEISME,  MONOTEISME DAN ISLAM

1.DEISME.

Menurut Wiliam Lane Craig (Muzammil, 2015) yang melatar belakangi berdirinya deisme adalah adanya ekspansi eropa yang ada di berbagai belahan duniayang sudah terjadi tiga abad sebelum tahun 1750 M, adanya revolusi ilmiyah, kritisisme tehadap kitab injil, dan implikasi gerakan religius dari gerakan reformasi kristen. Munculnya deisme terjadi sekitaran tahun 1563 oleh Viret di prancis, deisme mulai berkembang ketika Herbert Cherbury pada tahun 1624 yang di tuangkan di dalam bukunya yang berjudul De Verilate. Setelah keluarnya buku tentang skeptisisme deisme mulai mengalami penurunan yang berjudul Cristiany Not Founded On Argument yang di tulis oleh Hendy Dodwell dan masih ada banyak lagi buku yang membahas sekeptisisme.

2. PANENTEISME

            Panenteisme di perkenalkan pertama kali di jerman oleh seorang filsuf yang bernama Karl Friedrich Christian Krause (ja'far, 2010). Panteisme di ambil dari bahasa yunani “pan” yang berarti semua “en” memiliki arti di dalam, kemudian “teos” memiliki makna tuhan, dan jika di artikan secara umum panenteisme memiliki makna semua berada di dalam tuhan atau bisa di sebut All In God.

3.MONOTEISME

            monoteisme pertama di perkenalkan di israel yang di kemukakan oleh yeyasa pada tahun 440 SM di saat terjadinya pembuangan dan diaspora yahudi. Di dalam monoteisme terdapat dua pandangan, pertama, apakah monoteisme muncul sebelum adanya politeisme dan berakhir kembali ke monoteisme, dan yang kedua, semua berawal dari politeisme kemudian berkembang ke monoteisme.

4.ISLAM

            islam pertama kali di bawa oleh seorang nabi Muhammas SAW yang di tandai dengan datangnya wahyu pertama pada tahun 610 M di gua hiro, yang berbunyi iqra’ yang meliki arti bacalah yang terdapat pada surat al-alaq ayat 1-5, yang kemudian di susul oleh surat al-mudastir ayat 1-7. Dari situlah awal mula adanya agama islam yang awal mulanya ada di makka (lukman, nasution, & bakhtiar, 2019).

5.SAINS

B. PENDAPAT FILSAFAT (DEISME, PANTEISME, MONOTEISME) TENTANG TUHAN.

            Di dalam mengenal tuhan pengikit deisme, panteisme dan monoteisme memiliki kesamaan di dalam keyakinan tuhan dan mereka percaya tentang dadanya tuhan di dunia ini. Namum para pengikut deisme tidak meyakini adanya kewajiban untuk beribadah kepada tuhan seperti apa yang di lakukan oleh umat yang beragama. Para pengikut deisme juga tidak percaya adanya kitab suci, tritunggal, ringkarnasi, mukjizat ataupun keajaiban mereka hanya meyakini apa yang bisa di fikir menggunakan logika. Kaum deisme juga biasanya di sebut dengan natural religion atau agama alam yang hanya mengakui sesuatu yang masuk akal. Para ahli merumuskan tentang deisme ada 5 prinsip yang mereka yakini: 1.percaya dengan keberadaan tuhan (belief in the existence of the Deity/God ) 2.berkewajiban untuk menyembah tuhan (the obligation to revere God) 3.setiap manusia pasti pernah melakukan kejahatan dan mereka wajib untuk menyesali kelakuan mereka (the obligation to repent of sin and to abandon it) 4.melakukan kebaikan adalah suatu ibadah paling utama  kepada tuhan (that virtue and piety are the chief parts of divine worship) 5.mereka akan menerima penghargaan dan hukuman kelak suatu saat nanti (Good works will be rewarded and punishment for evil both in life and after death). Dan menurut charles hodge menyebut lima prinsip itu dengan sebutan “the confession of Faith of all Deists.”

            Menurut daniel L. mengatakan bahwa deisme lahir dari adanya keyakinan yang bersifat tunggal, mendasar dan orisinil. Yang kemudian muncul agama alam atau natural religion, tuahn yang menciptakan adanya alam semesta dan adanya tuntutan moral yang harus di patuhi, yang di janjikan dengan adanya kebahagiaan suatu saat nanti dan hukuman bagi yang melakukan kejahatan. Dan yang menggatur hukum mereka adalah hukum alam, mereka juga beranggapan bahwa natural religion adalah awalmula dari keyakinan keyakinan  yang ada.

tokoh tokoh deisme adalah sebagai berikut: 1.herbert sampai blount (1624- 1695) yang ada di era awal munculnya deisme yang kemudian di sebarkan oleh De Varitate kemudian ada Edwart Herbert pada tahun (1583-1648), Thomas Hobest pada tahun (1588-1679), Thomas Browne pada tahun (1605-1682) berikutnya ada Jhon Tillotson (1630-1694) Jhont Locke pada tahun (1632-1704) Charle Blount pada tahun (1654-1693) Antholny Collins pada tahun (1676-1729) Thomas Wholtson (1669-1731) dan masih banyak lagi tokoh tokoh deisme.

            Para mengikut penenteisme beranggapan bahwa tuhan itu suatu hal yang transenden sekaligus imanden tuhan bisa melampaui semua makhluk tetapi semua masuh ada di dalam tuhan. Pemikirin ini sudah ada sejak berabad abad sebelum adanya keyakinan terhadap suatu hal yang mistik dan pemikiran ini di mengawali gagasan ini adalah  hindu kuno, yaitu  Upanishads kurang lebih 2800 tahun yang lalu yang di gagasi oleh Panenteis Hellenis seperti plotinus 205-70M, John Scottus Eriugena 800-877M. Gagasan panenteisme mulai berubah saat munculnya teori proses yang menolak transendensi tuhan, kemha kuasaan dan maha ketuhanan. Yang kemudian para ilmuan, filsuf dan teolog mulai tertarik terhadap panenteisme kemudian meraka mengambil kesimpulah bahwa tuhan tidalain adalah alam itu sendiri. Para pengikut pemikiran paneneisme berpendapat bahwa tuhan dan dunia itu saling berkesimbungan satu sama lain. Namun Jurgen Moltan menonak gagasan panenteisme karena di tinjau dari sorotan ingkarnasi.

Kemudian ada beberapa tokoh yang menggemukakan sebuah gagasan tentang panenteisme seperti Iqbal, beliau adalah seorang pemikir yang berasal dari timur yang di lahirkan di Chunggaran Bazzar maka dari itu beliau biasa di sebut Iqbal Bazzar (ja'far s. , 2012). Kemudian beliau mendapat dukungan dari Thomas Arnold yang kemudian beliau meneruskan studynya di eropa. Di dalampemikiran Iqbal tentang tuhan mengalami perubahan sehingga terciptanlah tiga tahap teologi metafisika Iqbal tentang tuhan yaitu 1.terjadi pada tahun 1901-1908 M Iqbal meyakini tuhan sebagai keindahan abadi yang adanya tuhan tidak tergantung terhadap apapun. 2.terjadi pada tahun 1908-1920 M, Iqbal mengganggap bahwa keindahan sebagai sesuatu yang kekal sadangkan keusalitas sebagai akhir dari cinta. 3.tejadi pada tahun 1920-1938, menurut Iqbal hakikat keseluruan yang bersifat spiritual. Namun ketika beliau sebelum meninggal seringkali beliau menggucapkan kata “Allah” dan kemudian beliau wafat pada tanggal 21 april 1938 dan dunia kehilangan seorang filsuf dan seorang pujangga besar (ja'far s. , 2012).

Kemudian tokoh panenteisme yang selanjutnya adalah Whitehead, beliau adalah seorang filsuf dan seorang penulis buku tentang filsafat, matematika dan teologi (ja'far s. , 2010). Di antara buku-bukunya yang membahas tentang tuhan adalah “process and reality”, “religion in making” dan “science and modern word”. Menurut Whitehead tuhan adalah ujud asli dan prinsip dasariah dari kreatifitas dan tuhan merupakan prinsip dasar konkresi atau proses munculnya satu dari banyak aktual yang menjadi data dari masa lalu. Whitehead menggambarkan tuhan sebagai suatu daya secara imanden yang berfungsi  di pergulatan hidup manusia yang ada di dunia. Stelah itu ada Norman L. Geisler dan Willian Watkisns yang menyebutkan bahwa panenteisme memiliki nama lain yaitu teologi proses, teologi organisme dan teisme Neo-klasik. Gagasan panenteteisme tentang kebebasan adalah cara yang unik untuk membahas masalah kejahatan karena teisme cenderung kepada kejahatan dan panenteisme mengidentifikasi bahwa kejahatan yang ada di dunia adalah kejahatan tuhan.

 Monoteisme merupakan gagasan yang mengajarkan bahwa tuhan itu satu, sempurna, tidak berubah, pencipta alam semesta menurut konsep ini tuhan di anggap berbeda dengan dunia, dan mereka juga mengatakan bahwa tuhan menguasai tuhan dan pantas di sembah dan di taati. Monoteisme merupakan fase dalamperkembangan sebuah kepercayaan yang berkembang, yang terdiri dari fase pra-animisme, animisme, politeisme dan kemudian monoteisme. Pengertian secara umum monoteisme adalah doktrin sebuah keagamaan yang berkeyakinan bahwa tuhan itu satu.

beberapa tokoh yang memiliki gagasan ini antara lain adalah Wilhelm Schidt dan Andrew Lang. Wilhelm Schmidt adalah seorang etnolog jerman, Wilhelm Schmidt juga seorang guru besar di salah satu perguruan tinggi yang berpusat di Australia yang kemudian di pindahkan ke swiss (Abbas, 2011). Menurut Wilhelm Schidt monoteisme merupakan gagasan tentang tuhan tertua yang di dasari oleh wahyu yang murni. Andrew Lang adalah seorang sarjanah ahli kesustraan, beliau juga seorang penulis di dalam bukunya berisi tentang kebudayaan meskipun  Andrew Lang bukan termasuk Antropologi. Diantara bukunya yang membahas tentang religi kuno adalah “The Making Of religion” di dalam buku itu tedapat dua bagian yaitu 1. Tentang gejala pada psikologi dan keyakinan yang ada di kalangan banyak suku primitif tentang “tokoh dewa tertinggi” 2. Tentang folklore/ ilmu asal-usul bangsa dan metologi suku-suku bangsa di berbagai daerah di ada di bumi. Andrew Lang juga menemukan tentang adanya tokoh dewa yang bersangkutan dengan dewa tertinggi, yang di tulis pada bukunya “The Making Of religion” (Abbas, 2011). Andrew Lang mengambil kesilmpulan bahwa suatu kepercayaan dewa tertinggi dalam religi beberapa suku yang di anut sudah tua yang kemudian timbul keyakinan terhadap makhluk halus seperti dewa-dewa alam.

C.PENDAPAT TUHAN DALAM PRESFEKTIF ISLAM.

Islam merupakan salah satu dari agama yang ada di dunia, dan islam adalah agama yang di bawa oleh nabi Muhammad SAW. Menurut agama islam tuhan adalah Allah yang maha esa, tidak beranak dan tidak di peranakkan yang di jelaskan di dalam surat al-ikhlas:

قل هو الله احد (1) الله الصمد (2) لم يلد و لم يولد (3) ولم يكن له كفوا احد (4)

Artinya: katakanlah (muhammad) dialah allah yang maha esa (1)  allah tempat meninta segala sesuatu(2) tidak beranak dan tidak di peranakkan (3)  dan tidak ada yang setara dengan dia (4) (QS.Al-Ikhlas)

            Dari ayat di atas kita menyimpulkan bahwa islam hanya percaya kepada monoteisme dan tidak percaya terhadap politeisme. Di dalam keimanan islam di ajarkan bahwa tuhan harus di sembah dan harus di taati, dan islam percaya dengan adanya kitab suci, al quran adalah kitab suci yang mereka anut dalam kehidupan sehari-hari. Islam juga berpedoman terhadap hadist (segala perkataan, perbuatan dan takrir yang berasal dari nabi muhammad). Dan dari keduanyalah orang islam berpedoman tentang tuhan dan beribadah kepada tuhan bahkan pedoman untuk kehidupan sehari-hari.

            Secara etimologis allahdi ambil dari kata  اله yang berarti menyembah, kata allah juga di artikan dengan kata اله yang berarti ketenanngan سكت, kekhawatiran فزع dan rasa cinta yang mendalam ولاه. Dari ketiga itu dapat di simpulkan bahwa makna alih adalah tunduk dan menggagumkan. Dan dapat di simpulkan bahwa kata  اله dan الله di ambil dari kata ولاه yang memiliki arti ketundukan penggagungan dan ungkapan penghambaan (syafieh, 2016). Namun jika di artikan secara terminologis, islam adalah agama yang berdasarkan tauhid yang di turunkan oleh allah SWT kepada nabi besar Muhammad SAW yang berlaku untuk semua umat manusia di muka bumi (jamal, 2011).

            Umat islam mebuktikan adanya tuhan yaitu dengan barbagai cara namum tidak bisa di buktikan secara wujud dan secara material. Menurut Quraish Shihab ada dua faktor yang mempengaruhi seseorang tidak melihat sesuatu adalah: 1.sesuatu yang di lihat terlalu kecil apalagi di dalam kegelapan 2. Karena sesuatu yang di lihat sangat terang.  Penglihatan manusia ada batasanya mereka tidak dapat melihat sesuatu di dalam kegelapan dan tidak dapat melihat ketika sesuatu yang dilihat terlalu terang, sepertihalnya matahari manusia tidak akan kuat melihat matahari dengan waktu yang lama, apalagi melihat yang menciptakan matahari, manum bentuk allah tidak seperti matahari. Meskipun ilmuan yang paling pintar dan paling cerdas yang ada di dunia tidak akan bisa membuktikan bentuk tuhan. Namun Al-Quran membuktikan adanya tuhan dengan sederhana dan mudah di tangkap.

            Orang islam juga beranggapan bahwa hanya agama mereka yang benar dan tidak ada agama yang benar kecuali islam, yang di jelaskan di dalam kitab suci Al-Quran yang di jelaskan di dalam surat Al-Imran ayat 19:

انَّ الدِّيْنَ عِنْدَ اللّٰهِ الْاِسْلَامُ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْ ۗوَمَنْ يَّكْفُرْ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ فَاِنَّ اللّٰهَ َرِيْعُ الْحِسَابِ - ١٩

Artinya: sesungguhnya agama di sisi allag adalah islam, tidaklah berselisih orang-orang yang telah di beri kitab kecuali setelah mereka memperoleh ilmu karena kedengkian di antara mereka. Barang siapa yang ingkar dengan ayat-ayat allah, maka sungguh, allah sangat cepat perhitungannya. (QS.Ali-Imran Ayat 19)

D.TUHAN DALAM PRESFEKTIF SAINS

            Ketika manusia menggunakan nalurinya maka terjadilah pemahaman bahwa tuhan zat yang mahakuasa yang mengatur alam semesta dengan sedemikian rupa, seperti ketika ada gempa bumi maka di artikan bahwa tuhan sedang marah atau tuhan lagi menurunkan adzab tetapi jika menurut sains terjadinya gempa bumi itu di sebabkan oleh teori tertentu.kemunculan keyakinan terhadap tuhan mulai muncul ketika ada suatu hal yang baru dan adanya peristiwa yang di luar nalar manusia. Max Muller berargumen bahwa jika tidak ada benda besar antara Agni, sang dewa api, dengan adanya konsep yang di kembangkan oleh eter yang dipakai oleh para fisikawan yang di pakai untuk menjelaskan fenomena.

            Semakin lama kepercayaan kepada tuhan semakin meningkat, maka ada beberapa yang memasukkan tuhan sebagai konsepti tuhan ke dalam politik dan setelahnya timbulah magi, sebuah usaha yang di gunakan untuk meraih sebuah kekuasaan. Dari inilah timbullah agama di mana di dalam agama tuhan dan hukum di satukan dan setelah itu timbulah kepercayaan terhadap mu’jizat dan lain lain. Menurut Einsten, sains adalah usaha keanekaragaman yang rancu dalam pengalaman indrawi kita menjadi sebuah sistem pemikiran yang seragam dan logis.

            Sains dalam menjelaskan sesuatu harus memenuhi beberapa ciri-ciri (firman, 2015) antaralain adalah: 1.objek sains berupa benda-benda kongkrit, 2.sains hanya dapat mengembangkan suatu hal yang bersifat empiris, 3.sains hanya menggunakan langkah-langkah yang bersifat empiris, 4.hasil penelitian harus bersifat objektif, 5.sains berfikir secara logis, 6.hukum yang di hasilkan oleh sains bersifat universal. Maka dari itu gagsan terhadap tuhan berbeda dengan idealisme sanis, sebuah kebenaran yang berasal dari tuhan adalah kebenaran yang mutlak. Sains juga tidak setuju dengan pluralisme teori, dan dapat di pastikan bahwa gagasan kebanyakan manusia terhadap tuhan bersifat plural.  

PENUTUP

KESIMPULAN

            Awal munculnya pendapat filsafat seperti deisme, panenteisme dan monoteisme di bawa oleh filsuf, seperti deisme pertama kali di perkenalkan oleh Daniel. L kemudian panenteisme di bawa oleh  Hellenis. Ada ada banyak tkoh yang berpendapat tentang tuhan seperti Iqbal, Max Muller, Whitehead dan masih banyak lagi tokoh yang mengemukakan gagasanya tentang tuhan.

            Di dalam mengenal tuhan pengikit deisme, panteisme dan monoteisme memiliki kesamaan di dalam keyakinan tuhan dan mereka percaya tentang dadanya tuhan di dunia ini. Deisme berpendapat bahwa tuhan itu ada namun tidak ada kewajiban untuk beribadah dan menyembah tuhan. penenteisme beranggapan bahwa tuhan itu suatu hal yang transenden sekaligus imanden tuhan bisa melampaui semua makhluk tetapi semua masuh ada di dalam tuhan. Monoteisme berpendapat bahwa tuhan maha satu dan wajib taat kepada tuhan. Islam berpendapat bahwa tuhan itu maha esa, tidak beranak dan tidak di peranakkan dan tuhan memiliki sifat agung dan semua manusia harus menyembah dan taat kepada tuhan yang bernama Allah. Gagasan sains bertolak belakang dengan adanya tuhan, karena tuhan merupakan suatu yang plural. Dan tuhan belum masuk kepada ciri-ciri yang dapat di bahas oleh sains.

SARAN

            Penulis berharap dari artikel ini bisa memberikan pandangan tentang adanya pemahaman lain selain agama tentang tuhan. dan masih ada banyak penelitian yang membahas tentang tuhan.

DAFTAR PUSTAKA

-Abbas, M. (2011). GAGASAN MONOTEISME ANDREW LANG DAN WILHELM SCHMIDT DALAM TINJAU ISLAM. jurnal Ilmu Ushuluddin, Juli , 179-191.

-arijal, h. (2015). Problem Konsep Monoteisme dalam Agama-Agama Semit. jurnal kalimah , 105-124.

-firman. (2015). NALAR SAINS DALAM MENYINGKAP TUHAN: KOMUNIKASI KRITIS DALAM MEMBANGUN NALAR KRITIS TENTANG TUHAN. Jurnal Dakwah Tabligh, Vol. 16, No 2. Desember , 123-132.

-ja'far, s. (2010). PANENTEISME DALAM PEMIKIRAN BARAT DAN ISLAM. ulumuna jurnal study keislaman , 39-62.

-ja'far, s. (2012). PANENTEISME DALAM PEMIKIRAN TEOLOGI METAFISIK MOH.IQBAL. Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam Volume 6, Nomor 2, Desember , 273-296.

-jamal, m. (2011). KONSEP AL-ISLAM DALAM AL-QUR’AN. jurnal al-ulum volume, 11, nomor 2, desember , 283-310.

-lukman, m., nasution, a., & bakhtiar, n. (2019). REFOLUSI ISLAM TEHADAP KONDISI SOAIAL MASYARAKAT ARAB. JUSPI (Jurnal Sejarah Peradaban Islam), 3(1), , 25-32.

-Muzammil, S. (2015). DEISME: DARI EDWARD HERBERT SAMPAI DAVID HUMES. TAJDID Vol. XIV, No. 1, Januari-Juni , 1-16.

-noor, m. (2017). FILSAFAT KETUHANAN. Jurnal Humaniora Teknologi Nomor 1, Volume 3, Oktober , 28-32.

-sumanto, e. (2018). TUHAN DALAM PANDANGAN FILOSUF (Studi Komparatif Arestoteles dengan Al-Kindi). El-Afkar Vol. 8 Nomor 1, Januari- Juni , 84-90.

-syafieh. (2016). TUHAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR'AN. Jurnal At-Tibyan Vol. I No.1 Januari–Juni , 144-172.

-syukwansyah, d. (2016). PENGEMBANGAN BISNIS JOERAGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PRINSIP EFEKTUAL. Jurnal Manajemen dan Start-Up Bisnis , 152 - 161.

Baca Juga
SHARE
Subscribe to get free updates

Related Posts

Post a Comment

Popular posts from this blog

Iklan Tengah Post