MENGENAL TUHAN DALAM PRESFEKTIF FILSAFAT, ISLAM DAN SAINS
MENGENAL TUHAN DALAM PRESFEKTIF FILSAFAT, ISLAM DAN SAINS
Muhammad Fikruzzaman Makarim, Liyanimatus
Solehah
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Kegurun
Universitas Negeri Sunan Kalijaga
E-mail: liyaniatussholihah@gmail.com
ABSTRACK
There are many ideas that discuss about god,
and all of them hold fast with their respective urges. There are those who
argue that God is almighty, one way or another there are still many who issue
the idea of god. This study discusses the concept of God in three views, the
first is with a philosophical idea represented by deism, panentheism and
monotheism, then the second is an idea according to an Islamic viewpoint and
the third is according to science. This study uses a descriptive method derived
from study literature from journals regarding this research. In issuing an idea
from the three there is a similarity in issuing an idea, there is also a
conflict with each other in issuing an idea.
Keywords: God, Philosophy, Islam, Science.
ABSTRACK
Terdapat
banyak gagasan yang membahas tentang tuhan, dan seluruh dari mereka memegang
teguh dengan gegesanya masing-masing. Ada yang berpendapat bahawa tuhan itu
maha agung, maha satu dal lainya masih ada banyak lagi yang mengeluarkan
gagasan tentang tuhan. Penelitian ini membahas konsep tuhan dalam tiga
pandangan, panydangan pertama yaitu dengan gagasn filssafat yang di wakili oleh
deisme, panenteisme dan monoteisme, kemudian yang kedua gagasan menurut
pandangan islam danyang ketiga menurut sains. Penelitian ini menggunakan metode
diskriptif yang berasal dari study literature yang berasal dari jurnal yang
berkenaan tentang penelitian ini. Di dalam mengeluarkan gagasan dari ketiganya
ada sebuah persamaan dalam mengeluarkan gagasan ada juga yang bertentangan satu
sama lain dalam mengeluarkan sebuah gagasan.
Kata kunci: Tuhan, Filsafat, Islam, Sains.
PENDAHULUAN
Berbagai
pandangan tentang tuhan sangatlah banyak yang saling meyakini keyakinanya
masing-masing dan saling membenarkan apa yang dia yakini, ada juga yan tidak
percaya dengan adanya tuhan maupun alam ghoib, sebagian dari mereka ada juga
yang berpendapat bahwaa tuhan adalah alam semesta itu sendiri. Dan beberapa
pendapat ada yang mengemukakan pendapatnya masing-masing tentang tuhan.
Maka
dari itu pembahasan tentang tuhan di artikel ini di bagi menjadi 3 bagian
1.pendapat tentang tuhan menurut filsafat yang di wakili oleh deisme,
panenteisme dan monoteisme 2. Menurut agama yang di wakili oleh agama islam
3.kemudian pendapat menurut teori sains. Dari ketiga bagian di atas memiliki
pendapat tentang tuhan dari segi sifat yang di miliki, bentuk sosok tuhan dan keberadaan
tuhan. Ada yang mengemukakan bahwa tuhan maha agung ada juga yang mengemukakan
bahwa tuhan menyatu dengan alam dan apa yang di ciptakanya.
Memberikan
pencerahan tentang tuhan dari beberapa presfektif, dan memperuas penggetahuan
tentang tuhan tidak hanya menurut agama saja tetapi ada pendapat menurut
filsafat yang ada di zaman yang lampau bahkan masih ada sampai sekarang. Tidak
hanya itu kita melihat juga pandangan sains terhadap adanya tuhan menurut
teori-teori yang ada di sains.
Kemudian
dari penjelasan singkat yang ada di atas kami batasi dengan pembahasan sebagai berikut, sejarah dan latar
belakang berdirinya deisme, panenteisme, monoteisme dan islam, pandangan
filsafat, islam dan sains terhadap adanya tuhan. Dari rumusan masalah yang ada maka
kami membuat penelitian ini yang membahas tentang tuhan dari berbagai
presfektif.
STUDY LITERATURE
Filsafat
merupakan sebuah pengetahuan kuno yang berasal dari yunani di mana filsafat itu
lahir di karenakan adanya pengetahuan dari barat, yang kemudian pada abad ke-17
filsafat pisah dengan ilmu. Filsafat adalah dasar-dasar ilmu pengetahuan yang
ada itu sendiri. Filsafat ketuhanan ialah cara berfikir tentang adanya tuhan
dengan menggunakan akal budi.
Deisme
secara etimologi di ambil dari bahasa yunani yaitu deus yang memiliki arti
tuhan yang memiliki kesamaan arti dengan kata “theos” yang memiliki arti tuhan.
Para pengemuka filsufat di inggris membedakan kata deus dengan theos untuk
membedakan dengan para filsuf naturalisme prancis
Al
islam secara etimologis bermakna al inqiyat yang memiliki arti tunduk,
kata islam berasal dari kata salama yang berarti selamat yang kemudian
terciptalah kata aslama yang memiliki arti menyerahkan diri, patuh atau tunduk
Sains
secara etimologi di ambil dari bahasa arab yaitu kata alima- yaklamu-ilman yang
memiliki arti memahami secara benar-benar atau bisa juga di artikan dengan
pengetahuan. Ketika kita melihat dari presfektif bahasa inggris sains adalah science
yang memiliki arti to know atau memahami/ memahami. Sains menurut arti
leksikalnya adalah pengetahuan pada suatu bidang yang di susun oleh suatu
sistem menurut metodelogi tertentu yang dapat di gunakan untuk menerangkan
gejala-jejala tertentu di bidang pengetahuan. Namun sains menurut terminologi
adalah kumpulan pengetahuan yang memiliki ciri dan sifat tertentu.
LANDASAN TEORI
DEISME
Menurut deisme tuhan merupakan
pencipta alam semesta namun tidak ikut campur atas terjadinya apa yang ada di
alam semesta. Deisme meyakini bahwa tuhan yang menciptakan hukum-hukum yang ada
di alam semesta tetapi tuhan tidak ikut campur berjalanya alam semesta
PANENTEISME
Menurut panenteisme tuhan merupakan
alam semesta itu sendiri, panteisme memposisikan tuhan sebagai suatu kekuatan
yang ada di dalam ciptaan, dan tempat kuasa atas semesta
MONOTEISME
Penganut
monoteisme mengakui bahwasanya tuhan ada satu dan tidak berwujud memiliki
pribadi, sumber dari segala moral. Menurut konsep ini tuhan secara radikal
ontopologis di anggap berbeda dengan dunia
ISLAM
Dalam
konsep islam meyaikini adanya tuhan yang memiliki dzat maha tinggi yang maha
esa, pencipta yang maha kuat dan maha tau, yang abadi, penentu takdir dan hakim
bagi alam semesta.
METODE
PENELITIAN
JENIS
PENELITIAN
Metode
pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu dengan cara
melakukan study literatur untuk mendapatkan suatu data yang di butuhkan dalam
penelitian ini. Dalam penelitian ini
juga menggunakan data sekunder yang di dapatkan dari beberapa buku bacaan dan
jurnal yang bersangkutan dengan pemahasan penelitian.
METODE
PENGUMPULAN DATA
Dalam mendapatkan data yang di
butuhkan di lakukan sebuah study literatur tehadap beberapa buku referensi yang di jadikan sebagai sumber sebagai berikut
1.
Buku teks yang di tulis dengan
rapih yang di terbitkan oleh beberapa publiser terpercaya.
2.
Jurnal, sebuah artikel penelitian
yang telah di tulis oleh seseorang.
BACA JUGA: ARTIKEL PERAN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR’AN (TPA) DALAM MENDIDIK KARAKTER ANAK
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. SEJARAH
DAN LATAR BELAKANG BERDIRINYA DEISME,
PANTEISME, MONOTEISME DAN ISLAM
1.DEISME.
Menurut
Wiliam Lane Craig
2. PANENTEISME
Panenteisme di perkenalkan pertama
kali di jerman oleh seorang filsuf yang bernama Karl Friedrich Christian Krause
3.MONOTEISME
monoteisme
pertama di perkenalkan di israel yang di kemukakan oleh yeyasa pada tahun 440
SM di saat terjadinya pembuangan dan diaspora yahudi. Di dalam monoteisme
terdapat dua pandangan, pertama, apakah monoteisme muncul sebelum adanya politeisme dan berakhir
kembali ke monoteisme, dan yang kedua, semua berawal dari politeisme kemudian berkembang ke monoteisme.
4.ISLAM
islam
pertama kali di bawa oleh seorang nabi Muhammas SAW yang di tandai dengan
datangnya wahyu pertama pada tahun 610 M di gua hiro, yang berbunyi iqra’ yang meliki arti bacalah yang
terdapat pada surat al-alaq ayat 1-5, yang kemudian di susul oleh surat al-mudastir
ayat 1-7. Dari situlah awal mula adanya agama islam yang awal mulanya ada di
makka
5.SAINS
B. PENDAPAT FILSAFAT
(DEISME, PANTEISME, MONOTEISME) TENTANG TUHAN.
Di dalam mengenal tuhan pengikit
deisme, panteisme dan monoteisme memiliki kesamaan di dalam keyakinan tuhan dan
mereka percaya tentang dadanya tuhan di dunia ini. Namum para pengikut deisme
tidak meyakini adanya kewajiban untuk beribadah kepada tuhan seperti apa yang
di lakukan oleh umat yang beragama. Para pengikut deisme juga tidak percaya
adanya kitab suci, tritunggal, ringkarnasi, mukjizat ataupun keajaiban mereka
hanya meyakini apa yang bisa di fikir menggunakan logika. Kaum deisme juga
biasanya di sebut dengan natural religion atau agama alam yang hanya
mengakui sesuatu yang masuk akal. Para ahli merumuskan tentang deisme ada 5
prinsip yang mereka yakini: 1.percaya dengan keberadaan tuhan (belief in the existence of the Deity/God ) 2.berkewajiban untuk
menyembah tuhan (the obligation to revere God) 3.setiap manusia pasti pernah melakukan kejahatan dan mereka
wajib untuk menyesali kelakuan mereka (the obligation to repent of sin and to abandon it) 4.melakukan kebaikan adalah suatu ibadah paling utama kepada tuhan (that virtue and piety are the chief
parts of divine worship) 5.mereka akan
menerima penghargaan dan hukuman kelak suatu saat nanti (Good works will be rewarded
and punishment for evil both in life and after death). Dan menurut charles hodge menyebut lima prinsip itu dengan
sebutan “the confession of Faith of all Deists.”
Menurut daniel L.
mengatakan bahwa deisme lahir dari adanya keyakinan yang bersifat tunggal,
mendasar dan orisinil. Yang kemudian muncul agama alam atau natural
religion, tuahn yang menciptakan adanya alam semesta dan adanya tuntutan
moral yang harus di patuhi, yang di janjikan dengan adanya kebahagiaan suatu
saat nanti dan hukuman bagi yang melakukan kejahatan. Dan yang menggatur hukum
mereka adalah hukum alam, mereka juga beranggapan bahwa natural religion adalah
awalmula dari keyakinan keyakinan yang
ada.
tokoh tokoh deisme adalah sebagai
berikut: 1.herbert sampai blount (1624- 1695) yang ada di era awal munculnya
deisme yang kemudian di sebarkan oleh De Varitate kemudian ada Edwart
Herbert pada tahun (1583-1648), Thomas Hobest pada tahun (1588-1679), Thomas
Browne pada tahun (1605-1682) berikutnya ada Jhon Tillotson (1630-1694) Jhont
Locke pada tahun (1632-1704) Charle Blount pada tahun (1654-1693) Antholny
Collins pada tahun (1676-1729) Thomas Wholtson (1669-1731) dan masih banyak
lagi tokoh tokoh deisme.
Para
mengikut penenteisme beranggapan bahwa tuhan itu suatu hal yang transenden
sekaligus imanden tuhan bisa melampaui semua makhluk tetapi semua masuh ada di
dalam tuhan. Pemikirin ini sudah ada sejak berabad abad sebelum adanya
keyakinan terhadap suatu hal yang mistik dan pemikiran ini di mengawali gagasan
ini adalah hindu kuno, yaitu Upanishads kurang lebih 2800 tahun yang lalu
yang di gagasi oleh Panenteis Hellenis seperti plotinus 205-70M, John Scottus Eriugena
800-877M. Gagasan panenteisme mulai berubah saat munculnya teori proses yang
menolak transendensi tuhan, kemha kuasaan dan maha ketuhanan. Yang kemudian
para ilmuan, filsuf dan teolog mulai tertarik terhadap panenteisme kemudian
meraka mengambil kesimpulah bahwa tuhan tidalain adalah alam itu sendiri. Para
pengikut pemikiran paneneisme berpendapat bahwa tuhan dan dunia itu saling
berkesimbungan satu sama lain. Namun Jurgen Moltan menonak gagasan panenteisme
karena di tinjau dari sorotan ingkarnasi.
Kemudian ada beberapa tokoh yang
menggemukakan sebuah gagasan tentang panenteisme seperti Iqbal, beliau adalah
seorang pemikir yang berasal dari timur yang di lahirkan di Chunggaran Bazzar
maka dari itu beliau biasa di sebut Iqbal Bazzar
Kemudian tokoh panenteisme yang
selanjutnya adalah Whitehead, beliau adalah seorang filsuf dan seorang penulis
buku tentang filsafat, matematika dan teologi
Monoteisme merupakan gagasan yang mengajarkan
bahwa tuhan itu satu, sempurna, tidak berubah, pencipta alam semesta menurut
konsep ini tuhan di anggap berbeda dengan dunia, dan mereka juga mengatakan
bahwa tuhan menguasai tuhan dan pantas di sembah dan di taati. Monoteisme
merupakan fase dalamperkembangan sebuah kepercayaan yang berkembang, yang
terdiri dari fase pra-animisme, animisme, politeisme dan kemudian monoteisme.
Pengertian secara umum monoteisme adalah doktrin sebuah keagamaan yang
berkeyakinan bahwa tuhan itu satu.
beberapa tokoh yang memiliki gagasan ini
antara lain adalah Wilhelm Schidt dan Andrew Lang. Wilhelm Schmidt adalah
seorang etnolog jerman, Wilhelm Schmidt juga seorang guru besar di salah satu
perguruan tinggi yang berpusat di Australia yang kemudian di pindahkan ke swiss
C.PENDAPAT TUHAN DALAM PRESFEKTIF ISLAM.
Islam merupakan salah satu dari agama
yang ada di dunia, dan islam adalah agama yang di bawa oleh nabi Muhammad SAW.
Menurut agama islam tuhan adalah Allah yang maha esa, tidak beranak dan tidak
di peranakkan yang di jelaskan di dalam surat al-ikhlas:
قل هو الله احد (1) الله
الصمد (2) لم يلد و لم يولد (3) ولم يكن له كفوا احد (4)
Artinya: katakanlah (muhammad) dialah allah yang maha esa (1) allah tempat meninta segala sesuatu(2) tidak
beranak dan tidak di peranakkan (3) dan
tidak ada yang setara dengan dia (4) (QS.Al-Ikhlas)
Dari ayat di atas
kita menyimpulkan bahwa islam hanya percaya kepada monoteisme dan tidak percaya
terhadap politeisme. Di dalam keimanan islam di ajarkan bahwa tuhan harus di
sembah dan harus di taati, dan islam percaya dengan adanya kitab suci, al quran
adalah kitab suci yang mereka anut dalam kehidupan sehari-hari. Islam juga
berpedoman terhadap hadist (segala perkataan, perbuatan dan takrir yang berasal
dari nabi muhammad). Dan dari keduanyalah orang islam berpedoman tentang tuhan
dan beribadah kepada tuhan bahkan pedoman untuk kehidupan sehari-hari.
Secara etimologis
allahdi ambil dari kata اله yang berarti menyembah, kata allah juga di artikan dengan kata اله yang
berarti ketenanngan سكت, kekhawatiran فزع dan rasa cinta yang mendalam ولاه. Dari ketiga itu dapat di simpulkan bahwa
makna alih adalah tunduk dan menggagumkan. Dan dapat di simpulkan bahwa
kata اله dan الله di ambil dari kata ولاه yang memiliki
arti ketundukan penggagungan dan ungkapan penghambaan
Umat islam
mebuktikan adanya tuhan yaitu dengan barbagai cara namum tidak bisa di buktikan
secara wujud dan secara material. Menurut Quraish Shihab ada dua faktor yang
mempengaruhi seseorang tidak melihat sesuatu adalah: 1.sesuatu yang di lihat
terlalu kecil apalagi di dalam kegelapan 2. Karena sesuatu yang di lihat sangat
terang. Penglihatan manusia ada
batasanya mereka tidak dapat melihat sesuatu di dalam kegelapan dan tidak dapat
melihat ketika sesuatu yang dilihat terlalu terang, sepertihalnya matahari
manusia tidak akan kuat melihat matahari dengan waktu yang lama, apalagi
melihat yang menciptakan matahari, manum bentuk allah tidak seperti matahari.
Meskipun ilmuan yang paling pintar dan paling cerdas yang ada di dunia tidak
akan bisa membuktikan bentuk tuhan. Namun Al-Quran membuktikan adanya tuhan
dengan sederhana dan mudah di tangkap.
Orang islam juga
beranggapan bahwa hanya agama mereka yang benar dan tidak ada agama yang benar
kecuali islam, yang di jelaskan di dalam kitab suci Al-Quran yang di jelaskan
di dalam surat Al-Imran ayat 19:
انَّ الدِّيْنَ عِنْدَ اللّٰهِ
الْاِسْلَامُ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ اِلَّا مِنْۢ
بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْ ۗوَمَنْ يَّكْفُرْ بِاٰيٰتِ
اللّٰهِ فَاِنَّ اللّٰهَ َرِيْعُ الْحِسَابِ - ١٩
Artinya: sesungguhnya agama di sisi allag adalah islam, tidaklah
berselisih orang-orang yang telah di beri kitab kecuali setelah mereka
memperoleh ilmu karena kedengkian di antara mereka. Barang siapa yang ingkar
dengan ayat-ayat allah, maka sungguh, allah sangat cepat perhitungannya.
(QS.Ali-Imran Ayat 19)
D.TUHAN DALAM PRESFEKTIF SAINS
Ketika manusia
menggunakan nalurinya maka terjadilah pemahaman bahwa tuhan zat yang mahakuasa
yang mengatur alam semesta dengan sedemikian rupa, seperti ketika ada gempa bumi
maka di artikan bahwa tuhan sedang marah atau tuhan lagi menurunkan adzab
tetapi jika menurut sains terjadinya gempa bumi itu di sebabkan oleh teori
tertentu.kemunculan keyakinan terhadap tuhan mulai muncul ketika ada suatu hal
yang baru dan adanya peristiwa yang di luar nalar manusia. Max Muller
berargumen bahwa jika tidak ada benda besar antara Agni, sang dewa api, dengan
adanya konsep yang di kembangkan oleh eter yang dipakai oleh para fisikawan
yang di pakai untuk menjelaskan fenomena.
Semakin lama
kepercayaan kepada tuhan semakin meningkat, maka ada beberapa yang memasukkan
tuhan sebagai konsepti tuhan ke dalam politik dan setelahnya timbulah magi, sebuah
usaha yang di gunakan untuk meraih sebuah kekuasaan. Dari inilah timbullah
agama di mana di dalam agama tuhan dan hukum di satukan dan setelah itu
timbulah kepercayaan terhadap mu’jizat dan lain lain. Menurut Einsten, sains
adalah usaha keanekaragaman yang rancu dalam pengalaman indrawi kita menjadi
sebuah sistem pemikiran yang seragam dan logis.
Sains dalam
menjelaskan sesuatu harus memenuhi beberapa ciri-ciri
PENUTUP
KESIMPULAN
Awal munculnya
pendapat filsafat seperti deisme, panenteisme dan monoteisme di bawa oleh
filsuf, seperti deisme pertama kali di perkenalkan oleh Daniel. L kemudian
panenteisme di bawa oleh Hellenis. Ada
ada banyak tkoh yang berpendapat tentang tuhan seperti Iqbal, Max Muller,
Whitehead dan masih banyak lagi tokoh yang mengemukakan gagasanya tentang
tuhan.
Di dalam mengenal
tuhan pengikit deisme, panteisme dan monoteisme memiliki kesamaan di dalam
keyakinan tuhan dan mereka percaya tentang dadanya tuhan di dunia ini. Deisme berpendapat bahwa tuhan itu ada namun tidak ada kewajiban
untuk beribadah dan menyembah tuhan. penenteisme beranggapan bahwa tuhan itu
suatu hal yang transenden sekaligus imanden tuhan bisa melampaui semua makhluk
tetapi semua masuh ada di dalam tuhan. Monoteisme berpendapat bahwa tuhan maha
satu dan wajib taat kepada tuhan. Islam berpendapat bahwa tuhan itu maha esa,
tidak beranak dan tidak di peranakkan dan tuhan memiliki sifat agung dan semua
manusia harus menyembah dan taat kepada tuhan yang bernama Allah. Gagasan sains
bertolak belakang dengan adanya tuhan, karena tuhan merupakan suatu yang
plural. Dan tuhan belum masuk kepada ciri-ciri yang dapat di bahas oleh sains.
SARAN
Penulis berharap
dari artikel ini bisa memberikan pandangan tentang adanya pemahaman lain selain
agama tentang tuhan. dan masih ada banyak penelitian yang membahas tentang
tuhan.
DAFTAR PUSTAKA
-Abbas, M. (2011). GAGASAN MONOTEISME ANDREW LANG DAN
WILHELM SCHMIDT DALAM TINJAU ISLAM. jurnal Ilmu Ushuluddin, Juli ,
179-191.
-arijal, h. (2015). Problem Konsep Monoteisme dalam Agama-Agama Semit. jurnal
kalimah , 105-124.
-firman. (2015). NALAR SAINS DALAM MENYINGKAP TUHAN: KOMUNIKASI KRITIS
DALAM MEMBANGUN NALAR KRITIS TENTANG TUHAN. Jurnal Dakwah Tabligh, Vol. 16,
No 2. Desember , 123-132.
-ja'far, s. (2010). PANENTEISME DALAM PEMIKIRAN BARAT DAN ISLAM. ulumuna
jurnal study keislaman , 39-62.
-ja'far, s. (2012). PANENTEISME DALAM PEMIKIRAN TEOLOGI METAFISIK
MOH.IQBAL. Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam Volume 6, Nomor 2,
Desember , 273-296.
-jamal, m. (2011). KONSEP AL-ISLAM DALAM AL-QUR’AN. jurnal al-ulum
volume, 11, nomor 2, desember , 283-310.
-lukman, m., nasution, a., & bakhtiar, n. (2019). REFOLUSI ISLAM
TEHADAP KONDISI SOAIAL MASYARAKAT ARAB. JUSPI (Jurnal Sejarah Peradaban
Islam), 3(1), , 25-32.
-Muzammil, S. (2015). DEISME: DARI EDWARD HERBERT SAMPAI DAVID HUMES. TAJDID
Vol. XIV, No. 1, Januari-Juni , 1-16.
-noor, m. (2017). FILSAFAT KETUHANAN. Jurnal Humaniora Teknologi Nomor
1, Volume 3, Oktober , 28-32.
-sumanto, e. (2018). TUHAN DALAM PANDANGAN FILOSUF (Studi Komparatif
Arestoteles dengan Al-Kindi). El-Afkar Vol. 8 Nomor 1, Januari- Juni ,
84-90.
-syafieh. (2016). TUHAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR'AN. Jurnal At-Tibyan
Vol. I No.1 Januari–Juni , 144-172.
-syukwansyah, d. (2016). PENGEMBANGAN BISNIS JOERAGAN DENGAN MENGGUNAKAN
PENDEKATAN PRINSIP EFEKTUAL. Jurnal Manajemen dan Start-Up Bisnis , 152
- 161.
Post a Comment
Post a Comment