DAHSYATNYA MANFAAT GERAKAN SHALAT BAGI KESEHATAN
DAHSYATNYA MANFAAT GERAKAN SHALAT BAGI KESEHATAN
Amalia Fadhila Zarkasih Sylva
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
ABSTRAK
sebagai seorang muslim, kita wajib untuk selalu menunaikan perintah
dari Allah serta menjauhi larangannya. Kewajiban sebagai seorang muslim yang
paling utama setelah kedua kalimat syahadat adalah melaksanakan shalat wajib
sedikit-sedikit nya lima waktu dalam sehari semalam. Shalat sendiri ternyata
memiliki manfaat yang sangat luar biasa baik untuk spiritual maupun kesehatan
fisik dan mental. Dalam artikel ini peneliti akan menelaah lebih dalam manfaat
gerakan shalat bagi kesehatan tubuh. Metode yang di gunakan adalah metode
kuntitatif kausal dimana peneliti mencari dan mengumpulkan data lalu mengolah
nya menjadi sebuah simpulan data.Shalat dapat menentramkan hati yang sedang
gelisah, menenangkan pikiran yang sedang kacau, dan terhindar dari segala
penyakit hati.Shalat juga menjadi jembatan penghubung antara seorang hamba
dengan Tuhannya. Jika shalat di lakukan secara rutin, maka akan mendapatkan
manfaat yang sangat dahsyat bagi kesehatan jasmani maupun rohani serta
mendapatkan hikmah untuk senantiasa melakukan kebajikan dalam hidup.
Kata kunci : shalat, gerakan shalat, kesehatan
PENDAHULUAN
Manusia
adalah ciptaan Allah yang paling sempurna dengan memberikan akal untuk kita
berfikir dan hati untuk merasakan.Menurut sudut pandang agama, Allah telah memerintahkan
pada manusia untuk beribadah yang pastinya mempunyai makna yang sangat besar
bagi setiap menusia di dunia dan di akhirat.Namun, manusia tidak akan menemukan
faedah dan rahasia keindahan dari ibadah tersebut apabila tidak di kerjakan
sesuai dengan yang di ajarkan Rasulullah SAW.
Menurut
pandangan islam, shalat adalah suatu kewajiban bagi semua umat muslim di mana
terdapat 5 waktu dalam seharinya. Shalat dalam bahasa arab berarti doa. Shalat
adalah tiang agama, apabila seseorang mendirikannya maka ia telah mendirikan
agama. Namun, barangsiapa merobohkannya maka ia telah merobohkan agama (islam)
itu.
Siapa
sangka, hampir seluruh kegiatan rukun shalat memiliki khasiat terutama pada
kesehatan fisik di setiap gerakan shalat.maka apabila manusia mampu
mengkondisikan hati dan fikirannya serta memaknai bahwa shalat berpengaruh
sangat besar bagi kesehatan tubuh manusia, maka tanpa di sadari seluruh organ
tubuh akan melakukan kegiatan yang membuat tubuh menjadi segar dan bugar.
Untuk
menjadimanusia yang sehat dan berjiwa positif, maka di perlukan adanya
kedekatan anatara seorang hamba dengan sang pencipta, dan melakukan semua
ibadah dengan segenap hati yang ikhlas semata-mata hanya karena Allah SWT.
Shalat merupakan sebuah jembatan hubungan antara seorang hamba dengan penciptanya.Maka
dengan membangun shalat sesuai dengan ajaran Rasulullah serta melaksanakannya
dengan hati yang ikhlas dan hanya mengaharap ridha Allah maka jembatan antara
seorang hamba dengan penciptanya pun semakin kokoh.
Shalat
adala perintah dari Allah yang di sampaikan pada Nabi Muhammad SAW melalui
peristiwa isra’ mi’raj. Shalat hukumnya wajib sehingga apabila tidak di
kerjakan akan mendapat dosa. Kewajiban menunaikan Shalat 5 waktu dalam sehari
semalam pun terhitung bentuk mudah dari olahraga dan olah rohani.Semua gerakan
di dalam shalat bersifat tenang, teratur dan berulang yang mempengaruhi
otot-otot dan persendian.Hal ini di sebabkan adanya pembakaran kalori yang
teratur saat seseorang melakukan gerakan shalat.
Terlepas
dari semua itu, shalat ternyata memiliki manfaat bagi kesehatan fisik dan
mental.Terdapat hubungan yang kuat antara jasmani dan rohani, jasmani dan akal,
sert akal dan rohani.Kehidupan adalah hasil pertumbuhan dari ruhani, jasmani
dan akal. Ketiga unsur ini harus berjalan secara seimbang, Apabila salah satu
unsur mengalami kekacauan maka akan berpengaruh juga bagi dua unsur yang lain
yang tentunya akan berpengaruh juga terhadap kehidupan.
Hubungan
antara jasmani dan rohani ini terbukti dengan adanya kasus baru dalam ilmu
kedokteran yang di sebut psikosomatik.Jika di artikan, psikosomatik adalah
keluhan fisik yang timbul atau di pengaruhi oleh pikiran dan juga
emosi.Munculnya keluhan ini di awali masalah kesehatan mental seperti takut,
depresi, stress, atau cemas.Pengobatan yang di lakukan yang paling utama dalah
mengobati kondisi mental atau psikis yang menyababkan munculnya keluhan
fisik.Pengobatan yang dapat di jalani oleh pasien penderita psikosomatik ini
adalah psikoterapi yang umumnyan di lakukan berupa perilaku kognitif,
hipnoterapi yang bisa berdampingan dengan psikoterapi atau dengan mengkonsumsi
obat-obatan yang dapat mengurangi gejala fisik atau nyeri yang berhubungan
dengan depresi dan gangguan psikosomatik.Gangguan psikosomatik ini juga bisa
berupa memburuknya panyakit fisik yang sudah ada akibat pengaruh kondisi psikis
contohnya sakit maag, psoriasis, eksim, tekanan darah tinggi dan penyakit
jantung.
Dari
uraian di atas, dapat di ketahui bahwa shalat adalah media komunikasi vertical
antara seorang hamba dengan tuhannya yang tidak hanya bermanfaat secara
spiritual, berupa ketenangan jiwa dan ketentraman hati juga terhindar dari
perbuatan keji dan munkar.Namun juga memiliki khasiat yang nyata bagi kesehatan
jasmani.Melalui karya singkat ini penulis bermaksut menelaah kemanfaatan shalat
terhadap kesehatan jasmani bagi yang mengamalkannya melalui gerakan-gerakan
shalat yang sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW.
METODE
PENELITIAN
dalam
menulis artikel ini, peneliti menggunakan metode kuantitatif kausalitas.
Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap
bagian-bagian dan fenomena serta kausalitas hubungan-hubungannya.Tujuan
penelitian ini adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis,
teori-teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengfan fenomena alam.Peneliti
menggunakan metode kepustakaan dengan cara mencari dan mengumpulkan data serta
menganalisis data untuk di olah dan di sajikan dalam bentuk laporan penelitian
kepustakaan. Langkah-langkah yang di lakukan peneliti sebagai berikut :
1.
Mencari
dan mengumpulkan data
2.
Membandingkan
teori satu dengan teori lainnya
3.
Menyimpulkan
seluruh teori dan data sehingga menjadi sebuah karya ilmiah.
PEMBAHASAN
Menurut
bahasa kata shalat berasal dari kata shola, yusholli, tashliyatan, sholatun,
yang berarti rahmat dan doa. Shalat dalam syariat adalah peribadatan kepada
Allah SWT dengan ucapan dan perbuatan yang di ketahui, di awali dengan takbir
dan dinakhiri dengan salam, disertai dengan syarat-syarat khusus dan dengan
niat. Syeikh Najmuddin Amin Al-Kurdi dalam Tanwirul Qulub nya
menggarisbawahi bahwa kedudukan shalat menempati posisi ibadah fisik yang
paling utama di banding ibadah-ibadah lainnya.
Menurut
Hasbi Ash-Shiddiqy, shalat yaitu beberapa ucapan dan perbuatan yang di mulai
dengan takbir, di sudahi dengan salam, yang dengannya kita beribadah kepada
Allah dengan syarat-syarat yang telah di tentukan. Shalat adalah ibadah yang
agung dan ibadah yang paling utama setelah kedua kalimat syahadat.Perintah
shalat juga tertuang dalam Al-Qur’an surah Al-Ankabut ayat 45 :
اُتْلُ مَآ اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنَ الْكِتٰبِ
وَاَقِمِ الصَّلٰوةَۗ اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ
ۗوَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُ ۗوَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ
Artinya :“Bacalah Kitab (Al-Qur'an) yang telah
diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah salat. Sesungguhnya salat itu
mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah
(salat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui
apa yang kamu kerjakan”.
Di dalam islam, tidak berlaku
jika hanya cukup dengan mengerjakan amalan-amalan sholeh serta menebarkan kebaikan terhadap
sesama, tidak perlu melaksanakan shalat. jika kita mau berpijak pada sejarah
Rasulullah dan para sahabat, setelah perintah shalat di terima mereka tidak
akan pernah meninggalkan kewajiban tersebut. Meskipun dalam situasi dan kondisi
yang bagaimanapun beratnya, bahkan saat dalam situasi berperang sekalipun
shalat tetap mereka kerjakan.
Kesalahan besar yang di lakukan
pada sebagian besar orang yang shalat: tidak tuma’ninah ketika shalat. Nabi
Muhammad SAW menganggapnya sebagai pencuri yang paling buruk, seperti yang di
sebutkan dalam Musnad Imam Ahmad dari Nabi Muhammad SAW beliau bersabda :
أَسْوَأُ النَّاسِ سَرِقَةً الَّذِى يَسْرِقُ مِنْ
صَلاتِهِ، قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَكَيْفَ يَسْرِقُ مِنْ صَلاَتِهِ؟
قَالَ: “لاَ يُتِمُّ رُكُوعَهَا وَلاَ سُجُودَهَا
“Pencuri terjelek adalah orang yang mencuri
(sesuatu) dari shalatnya.’ Para Shahabat Radhiyallahu anhum bertanya, ‘Wahai
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ! Bagaimana seseorang mencuri sesuatu
dari shalatnya ?’ Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Dia tidak
menyempurnakan ruku’ dan sujudnya.”
dalam hadist ini, Nabi Muhammad SAW
menganggap perbuatan mencuri dalam shalat itu lebih buruk daripada
seseorang yang mencuri harta. Dengan melakukan tuma’ninah, manfaat shalat lebih
besar yaitu pembakaran kalori dalam tubuh semakin efektif.Dalam hal ini
disimpulkan bahwa adanya suatu perintah pasti di sertai dengan manfaatnya.
Gerakan shalat dan kesehatan jasmani
Shalat adalah aktivitas yang di
lakukan oleh umat islam secara teratur setiap harinya. Di tinjau dari
biomekanika gerakan shalat merupakan aktivitas fisik yang dapat menyebabkan
kontraksi otot isotonik dan isometric. Shalat dengan gerakan isometric
predominan telah terbukti dapat menurunkan kadar glukosa postprandial dengan
signifikan (Rajin, 2011). Shalat dengan gerakan isometrik juga telah terbukti
dapat menurunkan dlukosa darah postprandial setara dengan olahraga jogging
(Rajin, 2013).Oleh karna itu, shalat dapat dijadikan sebagai pengganti olahraga
yang mudah dan teratur.
Gerakan shakat dari takbiratul
ihram hingga salam apabila di lakukan secara teratur makan akan berpengaruh
pada kondisi fisik kita di masa depan. Dengan melakukan minimal lima waktu dalam sehari semalam,
makan akan mendapatkan khasiat yang sangat dahsyat bagi kesehatan tubuh, dan
juga pikiran. Dengan sendirinya, hati akan menjadi tenang dan pikiran menjadi
lebih luas dan terbuka. Berikut manfaat setiap gerakan shalat bagi kesehatan
jasmani.
a. Takbiratul
Ihram
Takbir sama dengan ungkapan niat. Maka dalam melakukan shalat pasti ada gerakan takbir. Saat seseorang melakukan takbiratul ihram (mengangkat tangan), maka ia dalam posisi berdiri tegak dengan mengangkat kedua tangannya sejajar dengan daun telinga lalu bersedekap dengan melipatnya di bagian perut atau dada bagian bawah dengan sempurna sambil mengucapkan takbir.
Dalam
gerakan takbiratul ihram ini, terdapat banyak manfaat, misalnya untuk
melncarkan aliran darah di dalam tubuh, melancarkan peredaran getah bening
(limfe), dan menguatkan otot lengan. Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu
meregang sehingga aliran darah menjadi lancer karena kaya akan oksigen. Selain
itu, saat kedua tangan di dekapkan di depan perut atau dada bagian bawah, akan
mengurangi masalah persendian terutama yang berada di siku dan juga bahu.
b. Ruku’
dengan tuma’ninah
Ruku’ adalah salah satu gerakan shalat yang paling penting dan tidak boleh di tinggalkan.Saat ruku’, di sunnahkan untuk membaca tasbih. Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud Nabi perna bersabda :“jika salah seorang dari kalian ruku’, hendaknya ia mengucapkan : subhana rabbiya al-‘adzimi sebanyak tiga kali, dan itu adalah bacaan yang minimal” .
Gerakan
ruku’ yang benar adalah di tandai dengan tulang belakang yang lurus sehingga
bila di letakkan segelas air di atas punggung tersebut tidak akan tumpah.
Selain itu posisi kepala harus lurus dengan tulang belakang.Hal tersebut dapat
merawat kelenturan tulang belakang yang berisi sumsum tulang belakang serta
melancarkan aliran darah. Posisi seperti ini juga akan menjaga kesempurnaan
posisi dan fungsi tulang belakang (corpus vertebrae) sebagai penyanggah tubuh
dan pusat syaraf. Kemudia kita ketahui posisi jantung sejajar dengan otak
sehingga aliran darah dapat mengalir dengan maksimal ke bagian tengah tubuh
.selain itu, ruku’ juga merupakan latihan kemih untuk mencegah gangguan
prostat.
c. I’tidal
dengan tuma’ninah
Rasulullah SAW bersabda :“apabila kamu berdiri I’tidal, maka luruskan punggungmu dan tegakkan kepalamu sehingga ruas tulang punggungku mapan di tempatnya”. (HR. bukhari, muslim, dan ahmad). Gerakan I’tidal adalah bangun dari ruku’ sehongga tubuh menjadi tegak setelah mengangkat kadua tangan setinggi telinga.Gerakan ini merupakan variasi dari fostur setelah ruku’ dan sebelum sujud. Gerakan ini dapat melatih pencernaan yang baik.
Karena organ-organ pencernaan
mengalami pemijatan secara alami dan pelonggaran secara bergantian, sehingga
pencernaan menjadi lebih lancer.Sedangkan posisi tubuh yang berdiri dari ruku’
dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga, dapat membuat darah yang
berada di kepala turun ke bawah dengan lancer, sehingga bagian pangkal otak
yang berfungsi untuk mengatur keseimbangan dapat mengurangi tekanan darah.
d. Sujud
dengan tuma’ninah
Dalam
gerakan sujud, meletakkan kepala ke sajadah yang di gelar di atas tanah yang di
pijak. Yang di lakukan dari awal mula kita berdiri membaca doa iftitah kemudian
sujud menurunkan badan. Yang bersentuhan dengan tanah terlebih dahulu adalah
lutu, kemudia kedua telapak tangan dan terakhir kening.
Manfaat
dari gerakan sujud ini adalah dapat memaksimalkan aliran darah dan oksigen ke
otak atau ke kepala bahkan ke seluruh tubuh.Aliran ini dapat berpengaruh pada
daya piker seseorang.Oleh karena itu, sebaiknya lakukan sujud dengan
tuma’ninah, tidak tergesa-gesa agar darah mencukupi kapasitasnya di
otak.Gerakan sujud Dapat juga mencegah sumbatan yang terjadi pada pembuluh
darah di jantung dan juga berguna untuk memompa getah bening ke bagian leher
dan ketiak.Selain itu juga mnghindarkan seseorang dari wasir.Sujud adalah
tindakan merendahkan diri, karena pada saat itulah akal yang berada di posisi
kepala kini justru lebih rendah dari dubur.
e. Duduk di
antara dua sujud
Cara
melakukan duduk di antara dua sujud adalah bangun dari sujud kemudian duduk,
dengan meletakkan kaki kiri di bawah bokong dan kaki kanan menghadap ke kiblat.
Saat gerakan duduk di antara dua sujud hendaknya membaca doa yang telah
diriwayatkan Nabi oleh Ibnu Abbas :
رَبِّ اغْفِرْ
لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَارْفَعْنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَاهْدِنِيْ
وَعَافِنِيْ وَاعْفُ عَنِّيْ
Artinya, “Ya Allah,
ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah aku, angkatlah derajatku, berikanlah
rejeki kepadaku, berikanlah petunjuk kepadaku, berilah kesehatan kepadaku dan
ampunilah aku.”
Manfaat dari gerakan shalat
ini adalah dapat menyeimbangkan system elektrik saraf keseimbangan pada tubuh,
merenggangkan otot-otot yang ada pada kaki, terutama kaki bagian atas dan kaki
bagian bawah.Menjaga kelenturan saraf bagian paha dan betis. Kelenturan ini
dapat mencegah penyakit dia bêtes, prostat dan sulit buang air kecil.
f.
Duduk tasyahud awal
Pada saat seseorang melakukan duduk tasyahud awal (iftirasy), tubuh tertumpu pada pangkal paha yang terhubung dengan saraf nervus ischiadus.Dan menggenggam semua jari-jari kemudian memberikan isyarat dengan mengangkat jari telunjuk.Manfaat duduk iftiray adalah mampu menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang sering menyebabkan penderita tak mampu berjalan juga dapat mengaktifkan kelenjar keringat yang dapat mencegah pengapuran dan osteoforosis.
g.
Duduk tasyahud akhir
Dalam gerakan ini di sebut gerakan tasyahud akhir karena dalam bacaannya terdapat kalimat asyahdu.Posisi gerakan tasyahud akhir lebih baik di bandingkan seseorang yang duduk bersila yang biasanya orang lakukan. Karena memiliki manfaat membongkar pengapuran yang terjadi pada cekungan kaki kiri, agar saraf keseimbangan yang berhubungan dengan saraf mata, sehingga konsentrasi akan meningkat dan terjaga. Gerakan duduk tawaruk ini juga sangat baik bagi pria sebab tumit menekan aliran kandung kemih (uretra), kelenjar kelamin pria (prostate) dan saluran vas deferens.Jika di lakukan dengan benar posisi ini mampu mencegah impotensi.Selain itu variasi posisi telapak kaki pada iftirasy dan tawaruk menyebabkan seluruh otot tungkai turut meregang dan kemudia rileks kembali.Gerakan dan tekanan harmonis inilah yang menjaga kelenturan dan kekuatan organ-organ gerak kita.
h.
Salam ke kanan dan ke kiri
Gerakan ini adalah dengan menolehkan kepala ke kanan dan ke kiri.sehingga urat leher menjadi tertarik dan hal ini bermanfaat untuk merelaksasikan otot sekitar leher dan kepala dan melancarkan aliran darah di kepala. Selain itu menolehkan kepala dalam gerakan shalat ini juga dapat mencegah gangguan saraf karena otot pada tulang leher yang tegang, mencegah sakit kepala dan dapat mengencangkan kulit wajah.
Selain itu, gerakan salam
memiliki nilai sosial yang mendalam. Sejak takbirotul ihram kita telah mulai
menyibukkan berhubungan dengan Allah SWT , ketika kita salam, lalu menoleh ke
kanan dn ke kiri merupakan perintah bahwa setelah berhubungan dengan Allah,
kita pun harus berhubungan kembali dengan manusia.
Demikian,
seluruh gerakan shalat sesungguhnya betujuan untuk memperbaiki dan memelihara
kesehatan jasmani. Kerusakan pada sel dan kulit akan lebih jarang terjadi.
Apalagi jika di lakukan secara rutin dan dengan memaksimalkan sunnah-sunnahnya.
Maka sel-sel dan kulit akan teregenerasi secara alami dan membuat tubuh menjadi
sehat dan bugar
Shalat
dalam bahasa arab berarti doa. Shalat merupakan gerakan di sertai niat yang di
awali dengan takbir dan di akhiri dengan salam. Shalat adalah suatu kewajiban
yang aoabila tidak di lakukan maka akan mendapat dosa. Tuma’ninah termasuk poin
terpenting dalam shalat.Nabi Muhammad mengibaratkan orang yang tidak tuma’ninah
dalam shalat adalah seorang pencuri yang lebih buruk daripada pencuri
harta.Shalat juga dapat menjauhkan diri dari perbuatan keji dan munkar.Shalat
memiliki manfaat dan makna nya masing-masing yang sangat berguna bagi kesehatan
jasmani dan rohani. Jasmani dan rohani memiliki hubungan keterkaitan sehingga
apabila salah satu sisi mengalami kekacauan pasti akan berpengaruh pada sisi
lainnya. Dengan melaksanakan shalat secara rutin dan terautr maka manfaat dari
setip gerakan shalat pun akan membuat tubuh kita menjadi sehat dan hati pun
menjadi tenang.
REFERENSI
Daftar buku :
Kementrian Agama RI. 2014. Yasmina Al-Qur’an Terjemah dan Tajwid. Bandung: Sygma creative media corp.
daftar jurnal :
Ahmad. Victor Imaduddin. 2020. “Shalat Khusyuk Sebagai Sarana Mencegah Perilaku Amoral dan Immoral Perspektif Al-Qur’an”. Prosiding first international conference on morality.
Nursuprianah, indah. 2017. “Pemodelan Matematika Manfaat Jumlah Rakaat Shalat Pada Pembakaran Kalori Dalam Tubuh”. EduMa . 6(2)
Rajin, Muhammad dkk. 2015. “Potensi Sholat Dengan Gerakan Isotonic Dan Isometric Predominan Untuk Menurunkan Kadar Glukosa Darah Postprandial Pasien Diabetes Mellitus”. Jurnal edu health. 5(1)
Rofiqoh, Aqidatur. 2020. “Shalat dan Kesehatan Jasmani”. Spiritualita. 4(1)
Sazali. 2016. “Signifikansi Ibadah Sholat Dalam Pembentukan Kesehatan Jasmani dan Rohani”. Jurnal ilmu dan budaya. 40(52)
Suparman, deden. 2015. “Pembelajaran Ibadah Shalat Dalam Perspektif Psikis dan Medis”.IX(2)
Daftar website :
https://almanhaj.or.id/4093-thumaninah.htmldi akses pada tanggal 10 januari 2021
https://www.tongkronganislami.net/tata-cara-mengerjakan-sholat-gerakan-demi-gerakan/ di akses pada tanggal 10 januari 2021
https://harakah.id/mengangkat-tangan-saat-takbiratul-ihram-dalam-shalat-hukumnya-sunnah-dilakukan-atau-tidak-tetap-sah/ di akses pada tanggal 10 januari 2021
https://www.m.wibloog.com/detail/384/panduan-bacaan-sholat di akses pada tanggal 10 januari 2021
Post a Comment
Post a Comment